Bima Arya: Biarin Dibilang Lebay, daripada Korban Berjatuhan
Banyaknya klaster penularan baru ini menurut dia, karena kurang pedulinya masyarakat terhadap bahaya Covid-19.
“Tidak mungkin klaster keluarga melonjak kalau semua yang merasa beresiko berhati-hati,” paparnya.
Sebagai alumnus pasien corona, Bima menceritakan, kemungkinan kembali terpapar Covid-19 untuk kedua kalinya begitu kecil. Namun, ia menyatakan, tetap mengedepankan antisipasi dan tetap menjaga kebersihan.
“Setiap pulang ke rumah tidak pernah menyapa anak, langsung nerobos ke kamar mandi bersih-bersih semua. Jadi saya kadang-kadang bisa lima kali mandi di rumah itu. Keluar lagi masuk lagi, mandi lagi,” jelasnya.
Ke depan, pihaknya akan kembali meningkat kewaspadaan terhadap bahaya Covid-19 dengan memperketat protokol kesehatan.
Bahkan, Suami Yane Ardian itu meminta kegiatan tatap muka organisasi perangkat daerah (OPD) kembali dikurangi dan dilakukan secara daring.
“Situasi ini masih gawat, lebih baik dibilang lebay, dari pada kemudian kita kalah. Betul orang bilang lebay, berlebihan, lebih baik dicap begitu daripada kalah dan korban berjatuhan,” tegasnya.
Ia berkaca pada negara Vietnam yang dianggap berhasil karena dapat menekan angka persebaran Covid-19.
Naiknya jumlah kasus konfirmasi Covid-19 merupakan salah satu indikator menuju puncak Covid-19 dan itu masih sesuai prediksi.
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah
- Pram-Rano Menang di Pilkada Jakarta, Begini Komentar Wamendagri Bima Arya
- Wamendagri: Ada 42 Usulan Pemekaran Daerah Provinsi
- Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Valid Meski Angka Golput Tinggi
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Ini Penjelasan Wamendagri soal Pilkada Serentak 2024