Bima Arya Merasa Bogor Diuntungkan jika Ibu Kota Negara Dipindah
jpnn.com, BOGOR - Walikota Bogor Bima Arya menilai, jika benar ibu kota negara nantinya dipindah ke luar pulau Jawa, maka akan membawa dampak positif bagi Kota Bogor.
Sebab, selama ini terlalu banyak beban yang ditanggung Kota Bogor selama menjadi daerah penyangga Ibu Kota.
“Kami Bogor diuntungkan, karena bebannya sudah cukup banyak. Jadi pertumbuhan penduduknya berkurang dan arus imigrasinya juga berkurang,” jelasnya kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group).
Menurut Bima, ada dua aspek yang menurutnya jelas-jelas membuat Kota Bogor untung jika lepas dari geografis yang bersebelahan dengan pusat pemerintahan.
Yakni, aspek ekonomi dan aspek politis. Aspek ekonomi tersebut kata dia, dapat meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bogor.
“Jadi ada dua dimensi, pertama dimensi ekonomi. Dimensi ekonomi ini tentu saja wilayah penyangga seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi bebannya otomatis akan berkurang,” ujarnya.
“Ibu kota negara mau bagaimanapun mempunyai muatan aspek politis. Aspek politis itu yang ditanggung daerah penyangga. Ketika bergeser ke luar jawa, saya kira daerah penyangga akan memiliki ruang, beban politiknya akan berkurang,” papar Bima.
Namun, ada yang lebih penting dari keduanya. Yakni realisasi perpindahan yang diwacanakan. Wacana tersebut hingga kini tak kunjung direalisasikan. Padahal, menurutnya proses perpindahannya pun akan memakan waktu lama.
Walikota Bogor Bima Arya menilai, jika benar ibu kota negara nantinya dipindah ke luar pulau Jawa, maka akan membawa dampak positif bagi Kota Bogor.
- Fisip UPNVJ Bahas Masa Depan Jakarta setelah Ibu Kota Pindah
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama
- Debat Sengit soal Pemindahan Balai Kota, Pramono Sindir Ridwan Kamil Soal Imajinasi
- Wamendagri Bima Arya Apresiasi Layanan Mobil Keliling Jemput Bola Dukcapil Surakarta
- Rakornas II Dukcapil, Wamendagri Bima Arya: Pastikan Hak Pilih untuk Pemilih Marginal Terjamin
- Menurut Jokowi, Pemindahan Ibu Kota ke IKN Keputusan Seluruh Rakyat Indonesia