Bima Arya Merasa Bogor Diuntungkan jika Ibu Kota Negara Dipindah

Bima Arya Merasa Bogor Diuntungkan jika Ibu Kota Negara Dipindah
Bima Arya Sugiarto. Foto: Radar Bogor/dok.JPNN.com

“Saya kira yang penting harus segera diputuskan jangan hanya sekadar jadi wacana. Tapi segera diputuskan di titik mana. Karena memang prosesnya lama pasti. Tidak sebentar, bisa lima sampai sepuluh tahun,” tandasnya.

Di tempat terpisah Bupati Bogor Nurhayanti mengungkapkan rencana pemindahan ibu kota adalah kebijakan pemerintah pusat dan itu baru wacana. Ia mengira tidak dalam kapasitas untuk mengomentari hal tersebut.

Namun menurutnya dipindahkan kemanapun ibu kota, Kabupaten Bogor tetap saja berbatasan dengan DKI Jakarta. “DKI Jakartanya ini kan perkembangannya sangat luar biasa. Kita harus mampu menjadi penyangga,” tegasnya.

Penyangga yang dimaksud kata Nurhayanti bukan sekadar penyangga. Tetapi bagaimana perencanaan Pemerintah Kabupaten Bogor dapat terintegrasi.

Meski pemerintah pusat dimanapun, pembangunan Kabupaten Bogor akan tetap berjalan. “Waduk Ciawi tetap jalan. Sekarang alhamdulilah berjalan lagi, kemarin kan terpotong hari raya,” pungkasnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah menambahkan jika ibukota dipindahkan maka Jakarta akan fokus menjadi pusat bisnis.

Hanya pusat pemerintahannya saja yang berpindah, tetapi perputaran ekonomi masih tetap berlangsung.

“Kalau pemerintahan berurusan dengan administrasi, jadi tetap saja perputaran uangnya di Jakarta,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (9/7).

Walikota Bogor Bima Arya menilai, jika benar ibu kota negara nantinya dipindah ke luar pulau Jawa, maka akan membawa dampak positif bagi Kota Bogor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News