Bima Arya: PAN Menutup Peluang Menjadi Partai Tengah

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya menyebut partainya belum menentukan akan bergabung ke pemerintahan atau menjadi oposisi. Keputusan itu akan diambil saat PAN menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
"Ketika Rakernas nanti akan ada penegasan sikap partai," kata Bima Arya ditemui di Senayan, Jakarta, Minggu (16/2).
Namun, Bima Arya belum bisa merinci waktu penyelenggaraan Rakernas PAN.
Dalam kongres itu, Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketum PAN periode 2020-2025. Setelah mendapat amanat ketum, Zulkifli bakal menentukan struktur kepengurusan PAN. Setelah itu, baru bisa dipikirkan penyelenggaraan Rakernas PAN.
"Bang Zulkifli sebagai ketum terpilih, diberikan kesempatan sekitar 30 hari, saya kira bisa lebih cepat, ya, satu atau dua pekan saya kira sudah ada susunan DPP PAN," kata dia.
Menurut dia, PAN menutup peluang menjadi partai tengah di dalam percaturan politik nasional. Sikap menjadi partai tengah, kata dia, tidak akan menguntungkan PAN.
"Ya, menurut saya harus lebih tegas, ya, posisinya, di dalam atau di luar. Pilihannya jadi oposisi atau betul-betul menjalankan program pemerintah," kata dia. (mg10/jpnn)
Pilihannya jadi oposisi atau betul-betul menjalankan program pemerintah. SIkap menjadi partai tengah tak akan menguntungkan PAN.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Peringatan Hari Kartini Momentum Meningkatkan Harkat dan Martabat Kaum Perempuan
- Lucky Hakim Menghadap Wamendagri Seusai 2 Jam Diperiksa di Inspektorat