BIN dan Polisi Dinilai Sama Lemahnya

BIN dan Polisi Dinilai Sama Lemahnya
BIN dan Polisi Dinilai Sama Lemahnya
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai aparat intelijen dan penegak hukum terlalu lemah untuk mendeteksi adanya ancaman aksi terorisme. Tragedi bom Solo, kata Mahfudz, menunjukkan bukan saja intelijen dan polisi kecolongan, tetapi kinerja keduanya memang masih lemah.

"Sistem deteksi dini dan pencegahan tidak berjalan efektif,” tegas Mahfudz usai rapat tertutup dengan Badan Intelijen Negara (BIN) di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (26/9).

Menurut Mahfudz, aparat intelijen terkesan tidak sigap menghadapi kemungkinan adanya aksis teror. Padahal dari kasus bentrokan Ambon secara teoritik akan muncul reaksi lanjutan, meski tidak diketahui ada tidaknya keterkaitan. Tetapi, katanya, seharusnya aparat terus bersiaga dan belajar dari peristiwa sebelumnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin menyatakan sepakat dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta kepolisian dan BIN harus bertanggung jawab atas kejadian itu.

JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai aparat intelijen dan penegak hukum terlalu lemah untuk mendeteksi adanya ancaman aksi terorisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News