BIN Perpanjang Rapid Test Massal di Surabaya Sampai 20 Juni
jpnn.com, SURABAYA - Badan Intelijen Negara (BIN) memperpanjang pelaksanaan rapid dan swab test massal di Surabaya. Perpanjangan ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal (purn) Budi Gunawan.
Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI Suyanto mengatakan, sedianya BIN akan mengakhiri rangkaian pelaksanaan rapid test massal ini pada 15 Juni 2020.
Namun, dari koordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya, BIN memutuskan memperpanjang sampai 20 Juni 2020.
"Dari 18 lokasi itu, ada dua lokasi yang hasilnya masih di atas 10 persen kasus positifnya. Bapak Kepala BIN memerintahkan untuk memperpanjang waktu sampai tanggal 20 Juni 2020," kata Suyanto kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/6).
Suyanto menerangkan, selama pelaksanaan rapid test massal di Surabaya, pihaknya telah menemukan dua lokasi yang kasus positifnya di atas sepuluh persen atau bisa dibilang tinggi.
Untuk itu, BIN menyatakan untuk tetap berada di Surabaya melanjutkan rangkaian rapid test masal guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Yang jelas di Jatim ini angkanya masih tinggi. Terbukti ada dua lokasi yang di atas 10 persen hasilnya. Jadi, kami perlu untuk tetap masih di sini agar bisa mendeteksi atau memutus rantai penyebaran COVID-19," jelasnya.
Dalam perpanjangan rapid test di ibu kota Jawa Timur ini, BIN juga menambah alat rapid test berjumlah 10.000 ribu kit.
BIN memutuskan untuk memperpanjang pelaksanaan rapid dan swab test massal di Surabaya hingga 20 Juni 2020.
- Panglima TNI Menunjuk Letjen Nugroho Sulistyo Budi menjadi Kepala BSSN
- Rapat Bareng Herindra, Yoyok Komisi I Minta BIN Tak Berpolitik di Pilkada 2024
- Yoyok NasDem Minta BIN Melaksanakan Tugasnya Bekerja Profesional di Pilkada
- Tok! DPR Setuju Herindra Menggantikan BG Jadi Kepala BIN
- M Qodari Sebut Herindra Sosok Tepat Pimpin BIN
- Program AMANAH Bisa Tingkatkan Kompetensi Talenta Muda Aceh