BIN Yakin Masih Ada Bom Lagi
Pelaku Diduga Bernama Ahmad Yosepa Hayat
Senin, 26 September 2011 – 05:15 WIB
Jaringan ini dikomandani Roki Aprisdianto alias Atok, 28 tahun yang mulai membangun jaringannya sejak 2008 akhir. . Roki berprofesi sebagai tukang parkir di Mal Solo Square, Purwosari, Surakarta. Atok berkenalan dengan pengajian lebih radikal di Purwosari, Solo. Di sana, Atok bertemu Joko Jihad asal Laweyan, Solo, mantan napi yang punya pertalian dengan Noor Din Mohd. Top. Joko Jihad tahu bahwa Atok mantan perekrut andalan Darul Islam (DI).
Atok direkrut DI ketika masih menjadi pelajar SMP di Wonogiri pada 1997. Pada waktu itu, ia berusia 15 tahun. Jalan hidupnya penuh pergulatan. Ayahnya masuk Kristen. Atok justru makin aktif dalam kegiatan keislaman. Ia jadi perekrut DI di kalangan pelajar.
Tapi, pada 2008, Atok keluar dari DI. Ia kecewa, infak bulanannya dikorupsi pimpinan DI. Dengan rekam jejak ini, Joko Jihad mendorong Atok memaksimalkan kemampuan rekrutmennya mengajak banyak orang ke medan jihad. Atok terpacu dan mengontak Agung, teman pengajiannya bersama Ustad Darwo, Desember 2009.
Pada Januari 2010, digelar pertemuan lanjutan. Mereka sepakat membentuk Tim Ightiyalat. Artinya, tim operasi pembunuhan mendadak. Atok menjadi amir tim. Kelompok Agung dinamakan Sel Klaten dan dipimpin seseorang bernama Irfan.
JAKARTA - Badan Intelijen Negara menduga aksi teror bom gereja bethel di Solo akan diikuti dengan aksi susulan. Karena itu, intelijen meminta seluruh
BERITA TERKAIT
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng