Biofarma Distribusikan 37 Juta Dosis Vaksin, Targetkan 12 Juta Bahan Baku Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Biofarma (Persero) Honesti Basyir mengatakan bahwa sampai Selasa (18/5), pihaknya telah mendistribusikan 37 juta dosis vaksin ke seluruh Indonesia.
Honesti menjabarkan, vaksin yang telah didistribusikan ialah 29,9 juta dosis produksi Biofarma, tiga juta dosis hasil impor dari Sinovac, dan donasi sebesar 4,1 juta dosis dari Covax/Gavi.
Dia mengatakan, kapasitas produksi Biofarma mencapai 267,6 juta dosis per tahun dan telah memproduksi 65,5 juta bahan baku menjadi 48,7 juta dosis vaksin.
"Dari 48,7 juta itu yang sudah dapat izin edar dari BPOM sebanyak 32,9 juta dosis, sedangkan sisanya yang sebanyak 15,8 juta dosis masih dalam proses menunggu izin," kata Honesti dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (20/5).
Selanjutnya, 29,9 juta dosis dari jumlah 32,9 juta dosis yang mendapat izin untuk beredar oleh BPOM telah didistribusikan ke seluruh provinsi hingga kabupaten dan kota di Indonesia.
Saat ini Biofarma menargetkan lebih banyak lagi bahan baku vaksin yang datang untuk segera diolah di dua fasilitas produksi Biofarma di Bandung.
"Kami menargetkan memang setiap bulan itu datang sekitar sepuluh juta sampai 12 juta dosis bahan baku," kata Honesti.
Biofarma berencana akan menyalurkan 10,6 juta dosis vaksin Covid-19 pada bulan Juni dan 125,5 juta dosis hingga Oktober mendatang. (mcr9/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Hingga Selasa kemarin, Biofarma telah mendistribusikan 37 juta dosis vaksin ke seluruh Indonesia.
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19