Bir dan Dinginnya Sejarah Es Batu di Indonesia
Mulanya, sebagaimana dikisahkan F. Schulze dalam Guide of West Java (1894), pabrik es dimiliki oleh orang Eropa.
Di Batavia ada satu di Molenvliet, sekitar Gambir dan satunya lagi di wilayah Petojo. Selanjutnya, dengan cepat pengusaha Tionghoa mengambil alih usaha ini.
Nasib Minuman Tradisional
Seiring tingginya keuntungan yang diraup dari cukai impor minuman beralkohol, rupanya pemerintah Hindia Belanda membentuk Alcoholbestrijdings-commisie (komisi pemberantasan alkohol) pada 1918.
"Sasaran utamanya adalah minuman keras tradisional yang populer di kalangan masyarakat pribumi, seperti arak, badeg dan ciu," ungkap Sunjayadi.
Menurut polisi kolonial, jenis minuman beralkohol itu termasuk minuman gelap tak berizin. (wow/jpnn)
ES batu pernah jadi menu istimewa di zaman kolonial. Lazim dipasangkan dengan minuman beralkohol, terutama bir. Wenri Wanhar - Jawa Pos National
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono