Birokrasi Lambat Berdampak Pada Penurunan Ekonomi Batam
Beban lainnya yang saat ini dirasakan masyarakat Batam di lingkup terkecil adalah Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO). Meski sebelumnya sudah ada janji pemerintah untuk menggratiskan UWTO permukiman, sayangnya, realisasinya saat ini belum terlihat.
"Saya akan buat UWTO bisa dicicil bulanan. Janji pemerintah saat ini kan membebaskan seluruhnya dan ternyata tidak terealisasi karena proses politik yang rumit. Lebih baik, skemanya kita buat bisa dicicil bulanan dan jangan dibebankan langsung bertahun-tahun," kata Rian.
Mantan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) ini juga melihat Batam yang dipenuhi oleh masyarakat kelas pekerja membutuhkan ruang terbuka hijau lebih banyak. Ruang terbuka yang lebih inklusif di mana warga bisa berkumpul, berinteraksi, dan berekreasi.
"Targetnya akan ada satu taman ramah anak di tiap kelurahan. Tidak semua masyarakat bisa mengakses area seperti mal, sehingga kita akan buat ruang terbuka yang lebih inklusif supaya seluruh lapisan masyarakat bisa berkumpul dan berinteraksi," tandas Rian.(chi/jpnn)
Sejak dulu, Kota Batam memang sudah ditargetkan menjadi pusat industri dan manufaktur. Semua infrastruktur pendukung disiapkan untuk menunjang hal tersebut, namun sistem yang dijalankan saat ini tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok