Birokrasi Penyaluran Bantuan Kacau
Rabu, 07 Oktober 2009 – 08:59 WIB

Membongkar logistik bantuan Bencana Alam. Namun, jika tidak dimanaj dengan baik, ketika bantuan terus mengalir, distribusinya tersendat maka bantuan ini akan menjadi mubazir.
Di desa itu, sedikitnya 145 unit dari 178 rumah warga yang ada di desa itu rusak berat, dan tak bisa ditempati. Sementara yang rusak sedang 30 unit dan rusak ringan 3 unit.
Baca Juga:
“Bisa dikatakan sekitar 87 persen warga Desa Tungka Utara ini, tinggal di tenda pengungsian hingga saat ini,” imbuh Marlena.
Keluhan masih minimnya bantuan pemko juga diutarakan Nasir,68, warga Desa Ulu Banda Mudiak, Kecamatan Pariaman Utara. Pria tua yang rumahnya roboh bersama 5 unit rumah familinya itu mengaku, tidak habis pikir kenapa bantuan bagi korban gempa kerap lambat datangnya.
“Hanya untuk mendapatkan bantuan 2 kg beras dan beberapa bungkus mie instan, harus menunggu dua hingga tiga hari lamanya. Apa saja yang dilakukan pemerintah dengan melihat kondisi masyarakatnya yang terkena musibah,” jelas Nasir dengan nada bertanya.
Sedangkan, Alfis, 32, warga Cubadak Aia, Kecamatan Pariaman Selatan, malah meminta pemko untuk serius memberikan perhatiannya kepada para korban gempa. Soalnya dengan kondisi saat ini, banyak para korban yang harus dibantu dengan segera, terlebih orangtua dan balita.
PARIAMAN - Bantuan untuk gempa Sumatera Barat terus mengalir.Namun, ribuan korban gempa Padang masih menjerit, mengaku belum mendapatkan uluran tangan
BERITA TERKAIT
- Ratusan Warga Ikuti Pawai Obor Elektrik di Taman Rasuna, Gaungkan Pengembangan Kebudayaan
- 774 Napi Lapas Semarang Terima Remisi Idulfitri, Dua Orang akan Hirup Udara Bebas
- Allahu Akbar! Ribuan Warga Pekanbaru Bersukacita
- 6.039 Lokasi Disiapkan untuk Salat Id di Riau, Ini 3 Tempat Terbesar di Pekanbaru
- Wali Kota Jogja Minta Warga yang Buang Sampah Sembarangan Ditindak Tegas
- Legislator Ini Berkomitmen Berbagi Kebahagiaan Kepada Ibu Hamil dan Anak yang Sakit