Birokrasi Penyaluran Bantuan Kacau
Rabu, 07 Oktober 2009 – 08:59 WIB
Dikatakannya, setelah gempa banyak orangtua, balita dan anak-anak tidur ditenda pengungsian. Kondisi itu pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mereka. Di antara mereka saat ini ada yang mulai sakit.
“Nah bila bantuan pemko lambat datangnya, apa yang akan terjadi pada mereka nantinya. Bila dibawa berobat ke rumah sakit jelas membutuhkan biaya, sementara saat ini ekonomi warga sedang tidak menentu,” terangnya. Ia menyarankan, bila benar niat pemko membantu warganya, sebaiknya dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat.
Sementara itu, Muslim, petugas sekretariat posko bantuan di Balai Kota Pariaman, mengaku bantuan untuk warga cukup cepat distribusaikan ke kecamatan. Dari sana baru bantuan itu diserahkan kepada warga yang membutuhkan menurut desa masing-masing. “Kami di posko bantuan tak ingin menahan lama-lama bantuan itu. Sebab bantuan tersebut sangat dibutuhkan warga yang terkena bencana gempa,” ujarnya kepada koran ini.
Data terbaru korban dan kerusakan gempa yang terbaru dikeluarkan Pemko Pariaman di tiga kecamatan, yakni Pariaman Utara, Selatan dan tengah, pada Selasa (5/10) menunjuk, sedikitnya 7.353 unit rumah warga rusak berat, 2.876 rusak sedang dan 2.531 rusak ringan. Totalnya mencapai 12.760 unit rumah.
PARIAMAN - Bantuan untuk gempa Sumatera Barat terus mengalir.Namun, ribuan korban gempa Padang masih menjerit, mengaku belum mendapatkan uluran tangan
BERITA TERKAIT
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel