Birokrasi tak Bisa Diperbaiki dengan Marah-marah

Birokrasi tak Bisa Diperbaiki dengan Marah-marah
Birokrasi tak Bisa Diperbaiki dengan Marah-marah

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf, menilai, perilaku Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang memarahi petugas jembatan timbangan di Jawa Tengah hanya upaya pencitraan semata.  Alasannya, hingga saat ini belum ada bukti perbaikan layanan birokrasi terjadi di Jawa Tengah.

"Marahnya Ganjar hanya untuk pencitraan, jika tidak ada tindak lanjut terhadap perbaikan layanan publik. Kalau cuma marah tanpa tindak lanjut, yah tujuannya tidak lebih dari pencitraan," kata Maswadi Rauf, saat dihubungi wartawan, Kamis (1/5)

Menurut Maswadi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga pernah marah-marah dan diberitakan di media massa. Namun pada akhirnya justru dia  seperti dilecehkan oleh bawahannya karena tidak ada perubahan yang terjadi setelah aksi marah-marahnya.

"Ahok juga marah-marah untuk memangkas anggaran. Tapi yang terjadi pembelian bus Transjakarta karatan yang harganya di-mark up. Kalau tidak ada tindak lanjut, seperti ini jadinya, tidak ada efeknya buat perubahan kecuali pencitraan," ujarnya.

Maswadi katakan, para pejabat publik yang ingin memperbaiki layanan publik, harusnya tidak sekedar blusukan dan marah-marah kepada jajarannya di depan media.

Para pejabat publik harus bisa menyusun program baru untuk meningkatkan kinerja pelayanan jajarannya. Blusukan menurut Maswadi, itu penting untuk mengetahui masalah yang dihadap masyarakat, tapi jauh lebih penting menyelesaikan masalah masyarakat.

"Susun program baru lalu diimplementasikan, tidak perlu marah-marah, sebab setelah marah-marah pungli kan jalan terus. Artinya marah-marah tidak menyelesaikan masalah," tegasnya.(fas/jpnn)

 


JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf, menilai, perilaku Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang memarahi petugas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News