Birokrat Sulit Berubah
Sabtu, 14 Juli 2012 – 23:31 WIB
Guru besar Universitas Indonesia ini menambahkan, bukan jamannya lagi memimpin dengan cara-cara transaksi, apalagi transaksi di luar ketentuan peraturan dan perundang-undangan. "Ini yang paling banyak terjadi di kalangan birokrasi. Contohnya transasksi untuk promosi jabatan,” ucapnyanya.
Baca Juga:
Eko mengingatkan adanya kecenderungan patronasi birokrasi, ketaatan kepada pemimpin yang tidak positif, melainkan dalam kaitannya dengan ketergantungan.
“Ini tantangan terbesar. Sekarang harus tidak boleh lagi melihat orang dari kedekatan dengan seseorang pemimpin, tetapi dilihat dari kompetensi dan kinerjanya. Inilah yang saya maksudkan dengan perubahan kultur, cara berpikir, paradigma,” tandasnya. (Esy/jpnn)
JAKARTA - Saat ini masyarakat membutuhkan pempimpin yang transformasional, bukan transkasional. Pemimpin harus yang reformis dan tanggap terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rivai: Peradi Pimpinan Otto Hasibuan Sah Sesuai Putusan MA
- Jutaan Honorer jadi PPPK 2024, tetapi 1 Hal Penjamin Ketenangan Ini Harus Dipastikan
- Cukup Bayar Rp 5 Ribu Masyarakat Bisa Lihat Keindahan Jembatan Ampera
- Kemensetneg Sebut Pengelolaan Gedung Balai Sidang JCC Diambil Alih Negara
- Hakim Vonis Crazy Rich PIK Penjara 5 Tahun di Kasus Korupsi Timah
- Hakim Tetapkan Kerugian Lingkungan Kasus Timah Rp271 Triliun