Birokrat Terlibat Pilkada Harus Dihukum
Selasa, 24 November 2009 – 05:30 WIB
JAKARTA -- Para pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di seluruh pemerintah daerah jangan coba-coba melibatkan diri dalam kancah politik praktis pilkada tahun depan. Pasalnya, mendagri yang baru, yakni Gamawan Fauzi, tampaknya tidak mau jajaran birokrat di seluruh daerah bekerja secara tidak profesional lantaran terseret ke dalam urusan politik. Gamawan meminta aparat pengawasan internal pemerintah, seperti Bawasda, untuk memberikan hukuman kepada pegawai yang ikut-ikutan berpolitik praktis. Lebih lanjut dikatakan, upaya untuk melibatkan birokrasi dalam proses pilkada telah terbukti menciptakan disharmoni dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dia juga menjelaskan, reformasi birokrasi yang dijadikan salah satu program utama Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid kedua diarahkan untuk terbentuknya sosok birokrasi yang profesional, imparsial, dan berorientasi pada kualitas pelayanan publik.
Gamawan berharap aparat pengawas internal bersikap tegas menegakkan etika atau fatsoen politik dan pemerintahan. Dikatakan, setiap pejabat pemerintah harus mampu membedakan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, serta bekerja berdasarkan etika pemerintahan. Tanpa berpegang pada etika pemerintahan, lanjut mantan gubernur Sumbar itu, seorang aparatur akan mudah larut dalam konflik kepentingan.
Baca Juga:
"Sebagai pelaksana kebijakan, berupa undang-undang dengan segala derivasinya, aparat pemerintah atau birokrasi pemerintah harus menjaga jarak dan bersikap serta bertindak netral, termasuk dalam proses pilkada yang akan berlangsung di 246 daerah," ujar Gamawan Fauzi saat membuka rapat koordinasi pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah tingkat nasional, di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (23/11) malam. Acara dihadiri perwakilan seluruh inspektorat departemen/lembaga non departemen, para inspektorat provinsi dan kabupaten/kota, serta para pejabat eselon I Depdagri.
Baca Juga:
JAKARTA -- Para pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di seluruh pemerintah daerah jangan coba-coba melibatkan diri dalam kancah politik praktis
BERITA TERKAIT
- TNI AD Kerahkan Ratusan Personel untuk Membantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Tahun Depan, Sebegini Jumlah Guru ASN & Honorer yang Dapat Tunjangan, Lainnya Sabar
- La Nina Picu Cuaca Ekstrem Menjelang Nataru, Wisatawan Diminta Waspada
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Dazle David Toalu Harumkan Indonesia lewat Berbagai Kompetisi Internasional
- ATI & PASEO Gencarkan GET Bagi Pelajar Sekolah