Bisa Ancam Listrik Jakarta, Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Hati-Hati

Bisa Ancam Listrik Jakarta, Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Hati-Hati
Bisa Ancam Listrik Jakarta, Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Hati-Hati

jpnn.com - JAKARTA – Pemasangan tiang pancang pembangunan tanggul raksasa (giant sea wall) di Teluk Jakarta, kemarin (9/10) dimulai. Proyek ini dinilai sangat penting guna menyelamatkan Jakarta dari ancaman banjir akibat turunnya permukaan tanah dan meningkatnya air laut.

Meski demikian, pembangunan tanggul raksasa ini dikhawatirkan bisa mengancam pasokan listrik Ibu Kota jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Menurut Direktur Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi PT PLN Murtaqi Syamsuddin, gangguan listrik bisa saja terjadi lantaran pembangunan tanggul raksasa tersebut bersinggungan dengan fasilitas pembangkit yang memasok listrik ke wilayah Jakarta.

Ada dua fasilitas Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU), PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok berkapasitas total 4.000 megawatt (MW) yang dekat dengan proyek Giant Sea Wall. Kedua pembangkit ini merupakan tulang punggung kelistrikan Jakarta.

’’Pelaksanaan harus hati-hati, di sana ada dua PLTU yang totalnya 4.000 MW. Itu tulang punggung pasokan listrik Jakarta,’’ tegasnya di Jakarta kemarin.

PLTU Muara Karang dan Tanjung Priok sangat bergantung pada pasokan air laut sebagai media pendinginan. Artinya bila proses pendinginan tersebut terganggu, maka bakal menimbulkan dampak penurunan kinerja pembangkit.

Untuk itu, PLN berharap pembangunan tanggul bisa dikoordinasikan terlebih dahulu agar tidak berdampak buruk terhadap aktivitas pembangkit. ’’Itu yang perlu diperhatikan. Harapannya perencanaan itu bekerja sama dengan PLN . Ini dalam proses,’’ sebutnya.

Pembangunan tanggul harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, akan berakibat fatal jika kinerja kedua pembangkit ini terganggu.

JAKARTA – Pemasangan tiang pancang pembangunan tanggul raksasa (giant sea wall) di Teluk Jakarta, kemarin (9/10) dimulai. Proyek ini dinilai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News