Bisa Angkat Pantat, Kalau Protes Berteriak
Selasa, 27 April 2010 – 12:53 WIB
Selama di-USG itu, Ramdan seperti benar-benar ingin menunjukkan bahwa dia sudah sehat. Bocah kelahiran 26 September 2007 itu tak berhenti bergerak sehingga sedikit menyulitkan dokter yang memeriksanya. Untuk menenangkannya, terpaksa perawat harus memberinya "minum" dengan cara membasahi sendok teh.
Tetapi dasar Ramdan. Seperti ketika ditetesi air dari spet pada hari sebelumnya. Dengan sendok pun dia protes ketika suapan air dihentikan. Kalau sebelumnya dia hanya "protes" dengan menyorongkan mulutnya yang terbuka ke si pemberi air, kemarin tak lagi begitu.
Dia akan berteriak-teriak dengan suara yang tinggi melengking, saat suapan dihentikan. Jika permintaan itu tak dipenuhi, dia akan menendang si pembawa minum. Atau menggeliatkan pantatnya yang terbungkus "diapers" (popok sekali pakai).
Dalam kesehariannya, Ramdan memang begitu: Selalu berteriak jika minta sesuatu. Dan takkan berhentik berteriak bila keinginannya belum terpenuhi. Mengapa berteriak" Karena penderita atresia bilier itu sampai saat ini belum bisa bicara. Jadi berteriak itulah satu-satunya cara yang bisa dia tempuh untuk mengkomunikasikan kemauannya.
SURABAYA - Kemajuan yang ditunjukkan Ramdan Aldil Saputra, pasien cangkok hati pertama RSUD dr Soetomo (RSDS) di hari kedua pascaoperasi semakin
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
- Truk Bawa Pendukung Paslon Bupati Tolikara Terbalik, 5 Orang Tewas, Lainnya Luka-Luka
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini
- DPM Beri Beasiswa Pelajar Berprestasi Kuliah ke China
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Jangan Ada Lagi Guru yang Dipidana