Bisa Jadi PDIP Baru Umumkan Cawapres bagi Ganjar Sesudah Agustus, Begini Kalkulasinya
jpnn.com, PADANG - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kembali menyampaikan informasi soal bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu telah mendeklarasikan Ganjar sebagai bakal capres untuk pemilu mendatang, tetapi belum mengumumkan sosok kandidat cawapresnya.
Hasto mengatakan PDIP bersikap sangat hati-hati dalam menentukan bakal cawapres untuk jagonya di Pilpres 2024.
Menurut dia, Megawati memiliki berbagai pertimbangan agar figur yang ditunjuk menjadi cawapres pendamping Ganjar bisa diterima khalayak luas.
“Bulan Juli (sampai) Agustus, akan menjadi momentum penggodokan dan kemudian akan dicari perpaduan terbaik, tetapi juga melihat aspek-aspek elektoral,” ujar Hasto di sela-sela Rapat Kerja Daerah DPD PDIP Sumatera Barat (Sumbar) di Padang, Selasa (4/7).
Politikus kepercayaan Megawati itu menegaskan Ganjar dan cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024 harus mampu menjadi dwitunggal yang mencerminkan kesatupaduan. Menurut Hasto, hal itu penting untuk meraih dukungan rakyat.
Hasto menambahkan Megawati juga akan terlebih dahulu membicarakan soal bakal cawapres itu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para ketua umum partai yang ikut mengusung Ganjar.
Pengumuman nama itu akan dilakukan setelah penggodokannya tuntas pada Juli-Agustus.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan penggodokan nama para bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo dilakukan pada Juli hingga Agustus.
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka