Bisa Jadi, Publik Suka Keluguan Megawati
Rabu, 01 Juli 2009 – 17:44 WIB

Bisa Jadi, Publik Suka Keluguan Megawati
JAKARTA--Acara debat capres-cawapres tidak berpengaruh banyak terhadap masyarakat dalam menentukan pilihannya dalam pilpres 8 Juli mendatang. Pakar marketing politik dari Universtas Indonsia (UI) Dr Firmanzah menilai, masyarakat mengalami kelelahan dalam mengikuti isu-isu politik menjelang pilpres 2009 ini. Mayarakat juga sudah mengalami kejenuhan dengan berbagai informasi politik yang ditampilkan media massa belakangan ini. Menurutnya, dari tiga kali debat, masyarakat sudah bisa menyimpulkan sendiri mana yang terbaik buat mereka. Hanya saja, pilihan mayoritas masyarakat bukan didasarkan atas materi yang disampaikan para kandidat. Melainkan, perilaku, gaya, dan bahasa tubuh kandidat yang lebih dilihat orang. Pasalnya, dari segi materi nyaris tidak ada perbedaan yang mencolok.
Firmanzah menjelaskan, sejak Juli 2008 masyarakat sudah dicekoki dengan beragam informasi mengenai aktifitas politik. "Karena sejak Juli 2008 para caleg sudah bergerak untuk berkampanye," ujar Firmanzah dalam diskusi bertema 'Mengukur Efektivitas Debat Capres-Cawapres' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Rabu (1/7).
Berikutnya, menjelang pileg 2009 aktiftas 38 parpol peserta pemilu makin menjadi-jadi. Informasi mengenai kampanye membanjiri media massa. "Masyarakat sudah overload informasi. Sehingga, ketika disugihi acara debat capres-cawapres, masyarakat sudah letih," ujar Firmanzah. Dia menilai, debat capres yang terakhir pada 4 Juli mendatang sudah tidak punya pengaruh apa-apa terhadap pilihan masyarakat. Menurut Dekan Fakultas Ekonomi UI itu, masyarakat sudah menentukan pilihannya pada debat ketiga, yakni debat cawapres 30 Juni 2009.
Baca Juga:
JAKARTA--Acara debat capres-cawapres tidak berpengaruh banyak terhadap masyarakat dalam menentukan pilihannya dalam pilpres 8 Juli mendatang. Pakar
BERITA TERKAIT
- Ahmadi Nur Supit Isyaratkan Regenerasi di SOKSI
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Dana Otsus Kena Pemotongan, Senator Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangannya
- Ketua KPU Ungkap Kebutuhan Anggaran RP 486 Miliar Buat PSU Pilkada
- Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengamanan PSU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh