Bisa Tekan Biaya Produksi, Pengusaha Tak Naikkan Harga
Rencana Angkutan Barang Boleh Konsumsi BBM Subsidi
Minggu, 19 Desember 2010 – 08:31 WIB
Kalangan pengusaha merespons positif rencana tersebut. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menilai kebijakan penggantian pelat hitam ke pelat kuning untuk angkutan barang akan sangat bermanfaat untuk menekan biaya distribusi. Jadi, pengusaha tidak harus menaikkan harga. "Kami menyambut baik kebijakan itu," ujarnya kemarin (18/12).
Kadin, terang Suryo, tengah mengkaji dampak pembatasan BBM bersubsidi terhadap kenaikan biaya produksi. "Kami menunggu respons teman-teman pengusaha dan industri. Sampai sekarang belum lengkap," katanya.
Ekonom Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa menganggap, kebijakan pembatasan BBM bersubsidi tidak akan secara signifikan mempengaruhi inflasi (kenaikan harga). "Syaratnya, (pembatasan BBM bersubsidi) hanya berlaku untuk kendaraan pribadi. Tidak termasuk kendaraan barang," ucapnya.
Meskipun begitu, kalau kebijakan penggantian pelat hitam ke pelat kuning untuk angkutan barang diberlakukan, potensi penghematan yang ditargetkan pemerintah sebesar Rp 3,8 triliun akan berkurang. "Kami belum bisa memastikan besar penurunan penghematannya. Sebab, datanya (angkutan barang) masih di Kementerian Perhubungan," ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tubagus Haryono.
JAKARTA-- Pemerintah terus mematangkan rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang akan berlaku mulai akhir triwulan I atau Maret 2011. Untuk
BERITA TERKAIT
- Para Investor kini Menjadikan ESG sebagai Kriteria Utama Portofolio
- PPM MHU Raih Tamasya Award 2024 dari Kementerian ESDM
- SIG Raih Peringkat Emas di Ajang SNI Award 2024
- Bank bjb Raih Digital Banking Award 2024 dari Investortrust
- Re.Search Gelar Puncak Acara Innovation Lab 2024
- BNI Emerald Center Manjakan Nasabah Premium dengan Konsep Baru