Bisakah Kita Terbebas dari Virus Corona dan Bagaimana Caranya?

Dalam upaya menemukan pengobatan COVID-19 untuk menyelamatkan jiwa pasien, para ilmuwan telah mencoba berbagai hal, mulai dari penggunaan darah para penyintas, hingga menggunakan kembali obat-obatan lama untuk HIV.
Langkah apa saja yang berhasil dan bagaimana caranya?
Pada 16 Maret lalu, Damian Fawkner, pria berusia 50 tahun, membatalkan donor darah rutinnya dengan Palang Merah karena dia merasa tidak enak badan.
Berselang dua hari, dia sudah tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya.
"Saya terbangun dan merasakan tulang-tulang dan ototku serasa seperti diremas," katanya. "Sangat sakit di sekujur tubuhku. Saya bahkan tak punya energi untuk bergerak."

Photo: Penggunaan plasma darah dari pasien yang telah sembuh seperti Damian Fawkner menjadi salah satu upaya yang dilakukan para tenaga medis dalam mengobati pasien COVID-19. (ABC News: Jack Fisher / Ben Spraggon) Damian, seorang manajer umum dari daerah Central Coast di New South Wales, tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan menjadi bagian dari upaya mengatasi virus corona.
Setelah mengatasi virus ini, Damian sekarang menjadi "donor super" untuk pengobatan corona.
Plasma darah yang diambil dari lengannya telah disuntikkan ke pasien-pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan klinis.
Mungkin terdengar radikal bahkan agak kuno untuk menyuntikkan darah pasien yang sudah sembuh ke pasien yang masih sakit.
Dalam upaya menemukan pengobatan COVID-19 untuk menyelamatkan jiwa pasien, para ilmuwan telah mencoba berbagai hal
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo