Bisakah Kita Terbebas dari Virus Corona dan Bagaimana Caranya?
Studi Lancet mengandalkan data yang dikumpulkan dari Surgisphere, sebuah perusahaan analitik data kecil, yang tidak akan merilis datanya ke peer reviewer.
Peer review sangat penting bagi integritas suatu penelitian ilmiah. Mereka adalah ilmuwan independen, bekerja di bidang yang sama, yang meninjau penelitian sebelum dipublikasikan di jurnal ilmiah.
Pada tanggal 4 Juni, perekrutan pasien untuk pengobatan hydroxychloroquine dalam ujicoba di Australia dimulai lagi, tapi pada 30 Juli, dibatalkan setelah ujicoba di luar negeri gagal menemukan manfaatnya.
Tapi itu bukanlah akhir dari hydroxychloroquine.
Marc Pellegrini, seorang dokter penyakit menular di Institut Walter and Eliza Hall Australia, sedang menguji apakah obat itu dapat mencegah petugas kesehatan terkena virus dalam percobaan bernama COVID SHIELD.
"Beberapa dari obat (influenza) yang paling mujarab, tak begitu bagus mengobati influenza, tapi sangat fenomenal dalam mencegah orang terinfeksi," katanya.
Profesor Pellegrini mengatakan hydroxychloroquine, digunakan oleh ribuan orang dengan rheumatoid arthritis, sebenarnya cukup aman.
Namun, bukannya tanpa risiko. Sebab bisa masuk ke sel jantung dan memengaruhi cara jantung berdetak.
Dalam upaya menemukan pengobatan COVID-19 untuk menyelamatkan jiwa pasien, para ilmuwan telah mencoba berbagai hal
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun