Bisakah Kita Terbebas dari Virus Corona dan Bagaimana Caranya?

Bisakah Kita Terbebas dari Virus Corona dan Bagaimana Caranya?
Penggunaan plasma darah dari pasien yang telah sembuh seperti Damian Fawkner menjadi salah satu upaya yang dilakukan para tenaga medis dalam mengobati pasien COVID-19. (ABC News: Jack Fisher / Ben Spraggon)

Delapan persen pada pemakai remdesivir meninggal dibandingkan dengan 12 persen yang tidak memakai.

"Jika setelah seribu pasien, Anda tidak memiliki signifikansi statistik, berarti perbedaannya tidak akan signifikan," kata Professor Tong. "Perbendaan ini penting dan saya pun akan minum obat itu, tapi tidak akan menyelamatkan semua orang".

Terobosan paling menarik sejauh ini berasal dari ujicoba Recovery Inggris.

Didukung jumlah pasien yang besar, ujicoba ini paling cepat dalam sejarah medis, mendaftarkan 1.000 pasien di 132 rumah sakit dalam 15 hari pertama.

Obat yang diujicobakan termasuk hydroxychloroquine, lopinavir dan ritonavir, dan antibiotik.

Tapi justru deksametason, kortikosteroid tua dan murah yang menyebabkan kehebohan pada 16 Juni lalu.

Deksametason membantu mengerem respons imun yang tidak terkendali dengan menekan "alarm" sitokin tersebut.

Pada sekitar 2.000 pasien, deksametason menurunkan tingkat kematian pada pasien yang menggunakan ventilator hingga sepertiganya.

Dalam upaya menemukan pengobatan COVID-19 untuk menyelamatkan jiwa pasien, para ilmuwan telah mencoba berbagai hal

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News