Bisakah Spesies Purba Kembali Dihidupkan?

Ada alasan yang lebih praktis untuk menghalau kepunahan.
Beberapa peneliti berusaha untuk menghidupkan kembali spesies yang punah untuk menyeimbangkan kembali ekosistem yang menderita karena hilangnya mereka.
Pada tahun 1914, merpati penumpang terakhir mati di penangkaran, tetapi hanya 50 tahun sebelumnya, burung itu kemungkinan menjadi burung yang paling banyak jumlahnya di dunia.
"Ini adalah merpati yang hidup di kawanan yang sangat padat," kata Kornfeldt.
Begitu padat, katanya, ada deskripsi tentang "langit menjadi gelap dan feses merpati jatuh seperti salju".
"Pada interval yang sangat tidak teratur mereka akan masuk dan mengganggu semuanya," katanya.
"Spesies pohon akan beradaptasi dengan ini, dan Anda akan memiliki kelahiran kembali bibit dan tunas baru."

Perbaikan dalam komunikasi dan transportasi di AS berarti kawanan burung merpati penumpang bisa dilacak, diburu dan dagingnya diangkut, dan pada saat itu, daging merpati penumpang adalah daging termurah yang tersedia di AS.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia