Bisik-Bisik Keras

Oleh: Dahlan Iskan

Bisik-Bisik Keras
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Begitu banyak pertanyaan yang tidak terjawab dari konferensi pers itu.

Begitu banyak kejanggalan di alur ceritanya.

Namun, setidaknya wartawan sudah mulai bisa menulis. Wartawan juga mulai punya pijakan untuk melakukan reportase.

CNN Indonesia dan Detik mengirim wartawan ke Duren 3. Yakni ke rumah Irjen Ferdy Sambo. Mereka wawancara dengan orang-orang di situ.

Lalu datanglah tiga orang petugas. Mereka minta HP dua wartawan itu. Dibuka. Isinya dihapus. Yakni yang berkaitan dengan wawancara soal tembak-menembak.

Saya pun bertanya kepada bos pemilik dua media itu. Saya ingin mewawancarai wartawan yang langsung terjun ke lapangan.

"Namanya jangan dibuka dahulu. Kasihan mereka," kata bos di dua perusahaan media grup CT Corp. Saya memakluminya.

Sang bos sudah ke Mabes Polri: mengadukan perlakuan pada dua wartawannya itu. Polri menanggapinya dengan baik. Akan diselesaikan.

Kemungkinan pertama, sudah berkembang bisik-bisik di lingkungan terbatas di Polri. Irjen Ferdy Sambo pasti sudah melapor ke atasan mengenai apa yang terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News