Bisik-Bisik Keras

Oleh: Dahlan Iskan

Bisik-Bisik Keras
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ada wartawan yang "ngepos" di istana, di Mabes Polri, di polda, di polres, di pelabuhan, di kementerian keuangan dan seterusnya. Di situlah mereka "berkantor". Setiap hari.

Mereka tahu apa pun yang ada di "pos" masing-masing. Termasuk sisi gosip-gosipnya. Bahkan media seperti PosKota sampai punya wartawan yang "ngepos" di polsek-polsek.

Karena itu media perlu punya wartawan banyak sekali. Mahal.

Media online tidak mau punya banyak wartawan. Penghasilan online tidak sebesar penghasilan koran di masa jaya.

Di zaman sekarang, ternyata cara merahasiakan peristiwa sensitif masih sama.

Termasuk soal tembak-menembak polisi itu. Sampai tiga hari kemudian pun belum ada wartawan yang tahu.

Medsos juga masih bungkam.

Hebat sekali.

Kemungkinan pertama, sudah berkembang bisik-bisik di lingkungan terbatas di Polri. Irjen Ferdy Sambo pasti sudah melapor ke atasan mengenai apa yang terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News