Bismillah, Bamsoet Siap Pimpin Golkar dan All Out Sukseskan Pemerintahan Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Golkar Bambang Soesatyo sudah berbulat hati untuk maju sebagai calon ketua umum dalam musyawarah nasional (munas) partainya awal desember mendatang. Bamsoet -panggilan kondangnya- mengaku tak kuasa menolak suara-suara dari kader Golkar di berbagai daerah yang mendukungnya.
Menurut Bamsoet, keputusannya maju sebagai calon ketua umum Golkar didasari kecintaannya pada partai berlambang pohon beringin itu. Mantan wartawan itu juga mengaku memperoleh dukungan dari berbagai organisasi yang telah membesarkan namanya, antara lain Pemuda Pancasila, FKPPI, SOKSI, MKGR 1960, serta tentu saja Golkar.
“Rasanya saya tidak cukup kuat untuk menolaknya. Dengan mengucapkan bismillah, saya siap menjalankan perintah dan menyatakan tetap maju mengikuti kontestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024," ujar Bamsoet di hadapan para wartawan di Jakarta, Jumat (22/11).
Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, akhir-akhir ini Partai Golkar dihadapkan pada masalah dan tantangan yang besar. Yang paling mencolok adalah penurunan suara Golkar dan jumlah kursinya di lembaga legislatif.
Bamsoet menegaskan, fakta menunjukkan jumlah kursi Golkar menurun secara signifikan dalam empat pemilu terakhir. “Partai Golkar terhitung kehilangan lebih dari 43 kursi dari 128 kursi pada 2004, menjadi hanya 85 kursi pada Pileg 2019,” sebutnya.
Mantan ketua Komisi III DPR itu menambahkan, Golkar tak ikut menikmati tambahan suara pemilih Pemilu 2019 dan kursi di DPR. “Partai Golkar kehilangan lebih dari satu juta suara dibandingkan pemilu sebelumnya," tuturnya.
Bamsoet menegaskan, kemerosotan kinerja Golkar membuat kader-kadernya di pusat ataupun daerah kian cemas. Para kader yang cemas tersebut, kata Bamsoet, menganggap kepengurusan Partai Golkar menjadi biang kemerosotan kinerja.
“Oleh karena itu kader menginginkan pemimpin baru yang mampu menjadikan Partai Golkar menjadi rumah yang teduh dan nyaman bagi semua pihak dan bukan rumah untuk segelintir elite saja. Para kader juga menginginkan pemimpin baru yang menjadikan Partai Golkar sebagai pembela yang lemah. Bukan sebaliknya, membela yang kuat dan berkepentingan,” tegasnya
Bambang Soesatyo alias Bamsoet memutuskan maju sebagai calon ketua umum Golkar pada munas mendatang setelah tak kuasa menahan derasnya dukungan dari berbagai pihak.
- Bertemu Wagub Erwan Setiawan, Bamsoet Dukung Pemekaran Daerah di Jawa Barat
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Golkar Perintahkan Seluruh Kader yang Terpilih Jadi Kepala Daerah Wajib Ikut Retret
- Mantan Wakapolri Syafruddin Meninggal Dunia, Bamsoet: Kami Kehilangan Sosok Rendah Hati
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- Golkar Hormati Hak Prerogatif Prabowo dalam Reshuffle Kabinet