Bisnis Angkutan Berbasis Online Menggiurkan, Asal...

Bisnis Angkutan Berbasis Online Menggiurkan, Asal...
Pengusaha bisnis jasa transportasi berbasis online, Tony Arya. FOTO: M Fathra Nazrul islam/JPNN.com

jpnn.com - Bagaimana kelanjutan angkutan umum berbasis layanan aplikasi online pasca aksi demonstrasi besar-besaran para sopir taksi konvensional beberapa waktu lalu? Dari penelusuran JPNN.com, layanan tersebut masih berjalan sembari menunggu legalisasi oleh pemerintah.

Salah seorang pengusaha bisnis jasa transportasi berbasis online, Tony Arya, sempat berbincang dengan wartawan JPNN.com, Senin (28/3).

Sebelumnya, ia menjalani usaha rental mobil. Kini, lebih fokus sebagai driver Grab Car. Pengemudi yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Online (PPO) mengaku tergiur ikut bisnis jasa angkutan berbasis online, karena hasil yang didapat lumayan menjanjikan. Tapi bagaimana minatnya setelah dideadline pemerintah harus mengurus perizinan? Masih bertahankah Tony pada usaha ini?

Berikut petikan wawancara Tony Arya dengan wartawan JPNN.com, M Fathra Nazrul Islam, Senin (28/3).

Pemerintah memberikan deadline hingga akhir Mei 2016 supaya operator angkutan berbasis online baik Grab, Uber, mengurus proses perizinan. Sebagai driver apakah Anda keberatan?

Sejauh ini kami di Grab, ada yang mewadahi, termasuk dalam proses pengurusan izin dan segala macamnya. Kabarnya SK Menteri sudah keluar, kami hanya tinggal tunggu kabar karena semua masih dalam proses pengurusan.

Secara prinsip keberatan ikut aturan pemerintah?

Tidak masalah. Tapi, ada beberapa poin yang diajukan pemerintah seperti KIR dan SIM umum. Kami rekan-rekan dari paguyuban (Paguyuban Pengemudi Online-red) agak keberatan. Kami sering kumpul mencari titik tengah.

Bagaimana kelanjutan angkutan umum berbasis layanan aplikasi online pasca aksi demonstrasi besar-besaran para sopir taksi konvensional beberapa waktu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News