Bisnis Bareng Pacar, Omzet Minimal Rp 50 Juta per Bulan
Namun, Anggra dan Rikie tak ingin membebani kedua orangtua untuk perjuangan membangun bisnisnya itu.
Alhasil langkah pertama untuk membangun bisnis rotannya tersebut, Anggra dan Rikie mencari produsen rotan lokal di Cirebon.
Uniknya, keduanya membuat desain sendiri yang kemudian dipasarkan. Tanpa modal, sistem penjualan awal bisnis keduanya tersebut sangat sederhana.
"Kita coba jual ayunan gantung lewat penjualan online, setiap ada konsumen kita haruskan dp untuk memesan, dp tersebut kita kasih lagi untuk produsen rotan lokalnya, baru setelah pembayaran lunas, laba pertama yang kita dapat kita putar lagi untuk menambah modal, jadi sama sekali nggak pakai modal untuk membangun bisnis Dewi Rotan ini," jelasnya.
Mengelola bisnis rotan dengan sistem online tentu punya resiko tersendiri. Terlebih lagi dengan jarak yang memisahkan keduanya, membuat Anggra dan Rikie harus pintar-pintar berkomunikasi.
Setiap ada permasalahan yang terjadi pada bisnisnya tersebut, keduanya coba untuk menyelesaikan dengan bijak.
"Rikie di Bogor aku di Cirebon, jadi kami bagi tugas, Rikie lebih ke mengelola online, aku lebih ke toko dan pesanan produk di produksi."
Dengan brand yang diberi nama Dewi Rotan, mulai dari sekedar bisnis kecil lewat online saat ini bisnis rotan asli dan rotan sintetisnya itu sudah berhasil mendirikan 3 toko rotannya dengan toko pusat di Cirebon dan dua cabang di Bogor dan Bekasi.
Sorot mata Anggraini Ayu Wulandari berbinar kala menceritakan kisahnya.
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- 21 Pemuda Jalani Pelatihan Keterampilan di Kadaya Bootcamp 2024
- Terus Meningkat, Wirausaha Muda Harus Manfaatkan Digitalisasi
- Pasangan ROIS Siapkan Bantuan Modal Tanpa Bunga untuk Wirausaha Lubuklinggau