Bisnis Baru Bara Dibayangi Tantangan Fluktuasi Harga
Minggu, 05 Februari 2017 – 02:53 WIB
“Tapi, perusahaan tidak mungkin dapat setop operasionalnya karena justru akan menambah kerugian. Bila berhenti akan ada biaya yang membengkak, seperti pembiayaan leasing, alat berat, dan operasional perusahaan lainnya,” imbuh dia.
Baca Juga:
Eko menambahkan, seandainya kemungkinan terburuk tersebut terjadi, harga kembali terus melemah, perusahaan akan tetap beroperasi dalam hitungan yang relatif aman.
Yakni, untuk bisa mempertahankan perputaran bisnis. Produksi sekadar untuk menutup celah risiko kerugian.
“Apalagi kalau memberhentikan karyawan-karyawan perusahaan, itu tidak bakal menguntungkan. Rugi pasti jauh lebih besar, karena perlu banyak pertimbangan biaya tanggung jawab,” ulas dia. (mon/man/k8)
Bisnis batu bara diprediksi kembali menghadapi tantangan setahun ke depan.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- MIND ID Pamerkan Penerapan K3 & Kesetaraan Gender di D Futuro Futurist Summit 2024
- Warga Menjarah Truk Tambang Saat Rusuh di PIK 2 Tangerang
- Tak Ingin Seperti Nauru, Pj Gubernur Kaltim Kampanyekan Penanaman Kembali Bekas Tambang
- Perusahaan Nikel Diduga Pemalsu SK Bupati Halmahera Timur Dilaporkan ke Bareskrim
- Kasus Korupsi LPEI, Uchok Minta KPK Usut Aliran Dana ke Perusahaan Tambang Batu Bara
- SK Bupati Terkait Tambang Hanya Dapat Diputus Oleh PTUN