'Bisnis Darah', Pengungsi Vietnam jadi Miliuner di AS
jpnn.com - SETIAP musibah pasti ada hikmahnya, semua kesulitan bakal memberikan kemudahan. Ungkapan itu sangat berlaku buat seorang pengungsi Perang Vietnam bernama Kieu Hoang.
Hoang, mengungsi ke Amerika Serikat hanya beberapa saat sebelum Saigon jatuh ke tangan Vietnam Utara. Tujuan pertamanya adalah Pangkalan Marinir Pendleton.
"Di sana saya mulai mencari pekerjaan di kamp. Dan pekerjaan pertama yang saya dapatkan adalah di perusahaan laboratorium industri plasma," kenang Hoang kepada BBC Vietnam, seperti dilansir kembali BBC, Senin (4/5).
Masa susah dia lakoni bersama istri dan lima anaknya. "Saya tak punya mobil, hanya mengandalkan sepeda motor 50 cc untuk transportasi keluarga, termasuk untuk keperluan antar jemput anak-anak," katanya.
Perjuangannya kemudian ada di titik penting pada tahun 1980. Kieu Hoang mendirikan Rare Antibody Antigen Supply Inc., (RAAS), perusahaan yang bergerak di bidang plasma darah dan selanjutnya membeli sejumlah pusat-pusat plasma di Amerika Serikat.
Keuletan dan kedisiplinan membuat usaha kecil Hoang berkembang. "Menjelang tahun 1985, saya mempunyai 11 pusat plasma di AS dan untuk tahap pertama kami mengekspor banyak produk ke Jepang. Namun karena pelanggan-pelanggan Jepang tiba-tiba menghentikan impor, saya meninjau ulang proses bisnis ini dan memutuskan untuk berpindah ke Tiongkok," tandasnya.
Di Negeri Panda, Hoang mendirikan perusahaan patungan pada 1987. Dia memegang saham 50% di perusahaan patungan tersebut, meskipun biasanya di Tiongkok perusahaan asing hanya diperbolehkan memegang maksimum 49%.
"Saya jelaskan kepada mereka tentang pentingnya produk-produk darah, sesuatu yang perlu dikaji oleh Tiongkok," tutur Hoang.
SETIAP musibah pasti ada hikmahnya, semua kesulitan bakal memberikan kemudahan. Ungkapan itu sangat berlaku buat seorang pengungsi Perang Vietnam
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan