Bisnis e-Katalog Ditarget Rp 2,5 Triliun
jpnn.com, SURABAYA - Industri bisnis e-Katalog tumbuh seiring dengan dorongan Lembaga Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) kepada pemerintah untuk berbelanja lewat e-Commerce.
Di semester I-2017, pertumbuhannya mencapai 30 persen. Bahkan, revenue atau pendapatan dari bisnis e-Katalog ditargetkan mencapai Rp 2,5 triliun.
Hal itu seperti diungkapkan Indra Nugraha, Sales Manager bhinneka.com saat sosialisasi e-Katalog kepada instansi pemerintah di Surabaya, Jawa Timur Selasa (26/9).
Dia mengatakan, e-Commerce yang menyasar segmen belanja pemerintah menggunakan dana anggaran, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) jumlahnya sudah banyak.
Menurut dia, saat ini kontribusi bisnis dengan anggaran atau terkait pengadaan barang dengan anggaran, sekitar 40 persen dibanding dengan B2B korporasi swasta atau BUMN, maupun B2C.
Sementara itu, Seksi Pengendalian e-Katalog LKPP Andri Priyo Utomo menambahkan, saat ini dari target 1 juta pengadaan barang dan jasa yang bisa dibeli lewat e-Katalog, realisasinya baru sekitar 250 ribu.
“Karena itu, langkah sosialisasi dan edukasi perlu terus dilakukan. Karena dengan e-Katalog transparansi anggaran terkait pengadaan barang dan jasa menjadi lebih jelas,” kata Andri. (han/hen)
Industri bisnis e-Katalog tumbuh seiring dengan dorongan Lembaga Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) kepada pemerintah untuk berbelanja lewat e-Commerce.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- WhatsApp Siapkan Tampilan Baru yang Lebih Berwarna
- Spotify Kini Dapat Dukungan dari AI Gemini
- YouTube Meluncurkan Rekap Musik 2024, Ada 3 Statistik Baru, Apa Saja?
- Fenomena Populisme Digital di Indonesia Sejalan dengan Kemajuan Internet
- Instagram Dapat Sejumlah Fitur Baru, Simak Nih!
- Cekat AI Hadirkan Pegawai Virtual Bekerja 24 Jam Sehari Tanpa Libur