Bisnis Galangan Kapal Lesu
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Anita Puji Utami mengatakan, utilitas galangan untuk bangunan baru anjlok menjadi sepuluh persen.
Sepanjang 2015–2017 lalu utilitas bisa mencapai 60–80 persen. Bahkan, ada galangan yang mencapai 100 persen.
’’Nah, sekarang tinggal sepuluh persen,’’ ujar Anita, Minggu (9/12).
Saat ini galangan kapal mengandalkan pendapatan dari bisnis perbaikan dan perawatan.
Kendati permintaan untuk reparasi kapal masih tinggi, itu tidak bisa menghidupi pabrikan.
Tercatat utilitas untuk reparasi mencapai 70–80 persen. Sepinya permintaan untuk pembangunan kapal baru tersebut terjadi karena selama ini industri mengandalkan permintaan dari pemerintah.
Hampir 80 persen pengadaan kapal berasal dari pemerintah. Sisanya 20 persen dari swasta.
’’Anggaran pemerintah kosong. Makanya, kami harap pemerintah bisa segera melakukan pengadaan lagi,’’ lanjut Anita.
Anita Puji Utami mengatakan, utilitas galangan untuk bangunan baru anjlok menjadi sepuluh persen.
- Pertahankan Status Whitelist Bendera RI, BKI Ajak Stakeholders Pelayaran Indonesia Tingkatkan Kualitas Kapal
- Belasan Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Pekalongan, Ini Daftarnya
- Pemerintah Tingkatkan Pengawasan Kapal yang Berlayar ke Luar Negeri
- Pertamina Hadirkan Kapal untuk Berdayakan Nelayan di Natuna
- Staff Ahli Menkomarves Soroti Penyebab Banyaknya Kapal Ditahan Selama Inspeksi PSC
- Waduh, 2 Kapal Asing Mengeruk Pasir Laut Indonesia, Negara Rugi Rp223 Miliar