Bisnis Ganja di Thailand Menjamur, Pengedar Bebas Berkeliaran
Di tokonya, terlihat antrean pelanggan yang ingin memesan ganja dalam berbagai kekuatan, rasa, dan jenis.
"Rasanya seperti mimpi setiap hari, saya harus mencubit diri sendiri," kata Beer.
"Segalanya berjalan dengan baik. Bisnis juga lancar sekali."
Selama berabad-abad, ganja ditanam secara liar di Thailand dan merupakan obat tradisional.
Namun di tahun 1970-an, ketika Amerika melakukan "perang terhadap narkoba", Thailand menggolongkan ganja sebagai golongan narkotika "Kelas 5", dan menetapkan sanksi denda serta kurungan penjara.
Ketika ganja didekriminalisasi pada bulan Juni lalu, lebih dari 3.000 tahanan dikeluarkan dari penjara dan catatan kriminal mereka terkait ganja dihapus.
Ini merupakan sesuatu yang menakjubkan, mengingat Thailand menganut kebijakan nol toleransi untuk urusan ganja.
Tossapon Martmuang dan Peerapat Sajjabanyongkij sedang menjalani hukuman tahanan tujuh setengah tahun setelah mengedarkan 355 kilogram ganja di daerah utara Thailand.
Setelah Thailand melegakan ganja, pemandangan orang mengisap ganja di tempat umum tidak lagi mengejutkan, sementara bisnis ganja semakin menjamur
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia