Bisnis Harus Jujur, Profit Adalah Bonusnya
Kamis, 16 Agustus 2012 – 14:06 WIB
SELAMA 14 tahun sejak 1998 bekerja bareng Profesor Philip Kotler, saya belum pernah mendapat e-mail yang begitu panjang darinya. Kali itu Kotler ingin menceritakan surprise-nya tentang kunjungannya ke Arab Saudi. Itu berkaitan dengan undangan untuk bicara Marketing 3.0 : From Product to Customer to Human Spirit di sana. Semula dia ragu menerima undangan itu, tapi akhirnya pergi juga karena saya dorong terus.
Saya katakan bahwa saya sudah berseminar Marketing di Hilton, Jedah. Di Forum itu peserta perempuan dipisah oleh kaca satu arah dari peserta laki-laki. Tapi, karena saya pengajar, saya boleh mendekati kelompok laki-laki maupun perempuan.
Baca Juga:
Hasanuddin, ex chief executive MarkPlus Insight, pun pernah ditegur karena mengambil foto saya bersama-sama peserta perempuan. Tapi, situasi berubah setelah mereka mendengarkan ceramah saya dua hari kemudian. Saya malah diajak berfotoria oleh seluruh peserta.
Ceritera itu tidak saya sampaikan kepada Philip Kotler supaya dia tidak "takut" dan tetap ke Arab Saudi. Nah, e-mail panjang itu dia kirim setelah berbicara tentang Marketing 3.0 di sana.
SELAMA 14 tahun sejak 1998 bekerja bareng Profesor Philip Kotler, saya belum pernah mendapat e-mail yang begitu panjang darinya. Kali itu Kotler
BERITA TERKAIT
- Produk SIG Diminati, Toko Bangunan Ini Makin Cuan Lantaran Fokus Pasarkan Semen Hijau
- Persiapkan Masa Pensiun yang Aman untuk Karyawan, IFG Gelar Seminar & Talkshow
- Bukalapak Menolak Tutup, Lakukan Transisi
- Qatar Buka Keran Investasi untuk Bangun 1 Juta Rumah di Indonesia
- PT Patra Jasa Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2024
- Berkat Program BMD, Omzet Keripik Tempe Yuliza Melonjak