Bisnis Harus Jujur, Profit Adalah Bonusnya
Kamis, 16 Agustus 2012 – 14:06 WIB
Kotler ternyata diundang makan malam oleh anggota keluarga Osama, yaitu Muhammad bin Laden, keluarga pemilik perusahaan konstruksi terbesar di Arab Saudi.
Baca Juga:
"Professor, I like your concept so much. This is in line with Islamic Teaching. Please use it to market PEACE," katanya menirukan Muhammad bin Laden.
Tentu saja Kotler tidak menduga akan ada pernyataan seperti itu di Jedah. Karena itu, dia lantas meminta penjelasan kepada saya yang lebih detail dan mendasar. Akhirnya saya menjawab lewat e-mail yang lebih panjang lagi supaya dia tidak salah mengerti.
Pertama, saya ingatkan bahwa saya seorang Katolik yang tinggal di Indonesia. Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Tapi, Indonesia bukan negara Islam, tapi Pancasila.
SELAMA 14 tahun sejak 1998 bekerja bareng Profesor Philip Kotler, saya belum pernah mendapat e-mail yang begitu panjang darinya. Kali itu Kotler
BERITA TERKAIT
- Dairy Champ Hadirkan Kopi Bercita Rasa Creamy, Resep Ala Cafe
- Produsen Permen Yupi Gandeng BPJPH Mengedukasi Publik soal Produk Halal
- Hadir di Indonesia, RIIFO Siap Membangun Infrastruktur Berkualitas
- Kurs Rupiah Hari Ini Makin Melorot Efek Kebijakan Trump
- Indonesia Re Ungkap Inisiatif dan Optimalitas Proses Bisnis di 2025
- Gandeng IIF, Surveyor Indonesia Dukung ESG Advisory & Pembiayaan Berkelanjutan