Bisnis Hotel Bergairah Lagi, Pendapatan SWID Melonjak Sebegini

jpnn.com, JAKARTA - PT Saraswanti Indoland Development Tbk mampu mengantongi pendapatan Rp 44,4 miliar sepanjang semester I/2022, atau 51,4% dari total proyeksi 2022, yang sebesar Rp 86,3 miliar.
Pencapaian itu seiring dengan melandainya pandemi Covid-19, sehingga permintaan kamar hotel dan meeting, incentives, conferences, dan exhibition (MICE), melonjak.
“Recurring income kami berasal dari bisnis perhotelan, yakni The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center dan Innside by Melia Yogyakarta,” ujar Direktur Utama PT Saraswanti Indoland Development Tbk, Bogat Agus Riyono dalam siaran pers, Jumat (1/7).
Bogat menjelaskan, kasus Omicron yang merebak Februari dan April 2022 serta bertepatan dengan Ramadan, membuat kinerja hotel pada dua bulan tersebut sangat jauh di bawah proyeksi.
Namun, actual revenue Mei-Juni 2022 yang sangat bagus akan menjadi modal untuk memasuki periode terbaik bagi bisnis perhotelan, yaitu sepanjang Juli hingga Desember 2022.
“Dengan demikian, perseroan sangat optimistis kinerja recurring income semester II/2022 akan melampui kinerja semester I/2022,” tutur Bogat.
Melesatnya bisnis perhotelan dapat dilihat dari tingkat penghunian (okupansi) kamar yang dalam dua bulan terakhir mencapai rata-rata hampir 80%.
Lalu, permintaan food and beverage dari aktivitas MICE dan pesta-pesta pernikahan juga melonjak sehingga mengerek pendapatan perseroan.
PT Saraswanti Indoland Development Tbk akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan skema penawaran umum perdana saham (IPO).
- CBD PIK2 Buyback Saham Rp 1 Triliun, Laba Melejit Hampir 60%
- Waka MPR dan Dirut BEI Bahas Penguatan Regulasi Perdagangan Karbon di Indonesia
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Fore Coffee Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia, Cek Jadwalnya
- Medela Potentia Bersiap IPO, Cek Jadwalnya
- Haidar Alwi Apresiasi Kesigapan Dasco Selamatkan IHSG yang Sempat Anjlok