Bisnis Konstruksi di Tasmania Memperkerjakan Migran dan Pencari Suaka

Kelvin, sebagai warga di Australia, tidak tahan melihat Paw dan pendatang lainnya kesulitan mendapatkan kerja.
Di saat bersamaan, ia pun sadar di tengah berkembangnya industri konstruksi di Australia, ada masalah kekurangan pekerja.
Bagi Kelvin, solusinya sangat sederhana.
"Waktu itu, saya sadar jika industri konstruksi biasanya sangat didominasi orang kulit putih ... saya punya teman yang sebenarnya sangat mampu dan ingin bekerja, masalah mereka hanyalah tidak bisa menemukan kerja," katanya.
Dari sinilah Kelvin akhirnya mendirikan perusahaan bernama Integrate Workforce.
Menjembatani perbedaan
Perusahaan Kelvin merekrut orang-orang berlatar belakang migran dan pencari suaka, dengan harapan bisa membantu karir mereka untuk jangka panjang.
Jal David, manager proyek di Pusat Sumber Daya Migran Tasmania, mengatakan perusahaan seperti Integrate Workforce menyediakan tempat bagi pengungsi agar bisa memecahkan masalah-masalah yang biasanya menghambat mereka mencari kerja.
Menurut Jal, masalah perpecahan keluarga, trauma dan kesehatan mental, bisa saja membuat mereka takut untuk memulai hidup yang baru.
Sebuah perusahaan konstruksi di Australia sengaja mempekerjakan migran dan pencari suaka Hasilnya cukup menjanjikan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Untuk Perkuat Perlindungan Pekerja Migran
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan