Bisnis Kotor Penyaluran TKI Ilegal, BP2MI Ungkap Keuntungan Calo, Bukan Main
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengungkap keuntungan bisnis kotor dari calo penyalur tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal.
Benny mengatakan berdasarkam informasi yang diperolehnya, tiap calo biasanya dimodali Rp 45 juta untuk merekrut satu calon TKI ilegal.
Uang tersebut digunakan calo untuk membiaya ongkos TKI, seperti visa, tiket transportasi, makan, dan lainnya.
"Rata-rata satu orang calo mendapat keuntungan dari satu PMI (pekerja migran Indonesia) yang dikorbankan untuk berangkat itu Rp 10-15 juta, jadi, ini bisnis kotor," kata Benny kepada wartawan, Kamis (29/9) malam.
Menurut Benny, negara tak boleh kalah dalam membasmi bisnis kotor penyaluran TKI ilegal.
"Sindikat ini berpesta pora dari bisnis kotor memperdagangkan anak-anak bangsa. Ini, kan, cara-cara jahat, cara-cara yang biadab yang itulah negara enggak boleh kalah," ujar Benny.
Sebelumnya, BP2MI menggerebek sebuah tempat penampungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Jalan Raya Hankam, Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (29/9) malam.
BP2MI menemukan sekitar 161 calon tenaga kerja wanita (TKW) diduga ilegal yang ditampung di tempat tersebut.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkap keuntungan bisnis kotor dari calo penyalur tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal, simak selengkapnya.
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Lepas 429 PMI ke Korsel, Kepala BP2MI: Saya Titip Jaga Negara Ini
- Calo Tenaga Kerja di Serang Sudah Menipu 60 Korban Sejak 2023
- Bea Cukai Edukasi Ratusan PMI Menjelang Keberangkatan ke Korea Selatan
- Himsataki Taruh Harapan Besar pada Menteri Perlindungan PMI dan Menaker yang Baru
- Deputi Lasro: Teramat Mendalam Pelajaran & Legacy dari Bapak Benny Rhamdani