Bisnis KPH Yogyakarta Hasilkan Puluhan Juta per Pekan
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Rencana Penggunaan dan Pembangkitan Wilayah Pengelolaan Hutan Kustanta Budi Prihatno menyebutkan bahwa Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Daerah Istimewa Yogyakarta telah dikelola dengan baik.
Dengan begitu, KPH tersebut bisa mensinergikan pengelolaan hutan lindung dan hutan produksi secara lestari.
Kustanta mengatakan, dari pengelolaan itu, KPH Yogyakara ini sudah menghasilkan uang Rp 70 juta setiap pekannya. Pasalnya, KPH Yogyakarta merupakan salah satu yang berpotensi besar dari segi bisnis.
Dia menyebutkan, bisnis tersebut yakni hasil hutan kayu dan jasa lingkungan yang meliputi pengelolaan sebagai objek wisata. Salah satunya Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Mangunan.
“Dalam RPH ada tujuh obyek wisata, di antaranya Puncak Becici, Bukit Panguk Kediwung, Bukit Mojo Gumelem, Pinus Asri, Pinus Sari, Seribu Batu Songgo Langit, dan Pinus Pengger,” kata dia di Kantor Kementerian LHK, Senin (6/8).
Kemudian, hasil hutan kayu juga dinikmati oleh masyarakat sekitar. Karena KPH Yogyakarta melibatkan msyarakat pada pengelolaan hutan tersebut.
“Dengan begitu, KPH Yogyakarta akan kami berikan penghargaan karena dia menjadi kelompok yang berhasil,” sambung dia.
Tak hanya Yogyakarta, ada juga KPH Samarinda, Kerinci, Lombok Barat, dan beberapa tempat juga dianggap berhasil.
Bisnis tersebut yakni hasil hutan kayu dan jasa lingkungan yang meliputi pengelolaan sebagai objek wisata.
- Menteri LH Minta Kepala Daerah Berkomitmen Menuntaskan Permasalahan Sampah
- 5 Persemaian Skala Besar Diresmikan untuk Mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan
- Komitmen Mengurangi Sampah, PT Godrej Consumer Products Raih Penghargaan KLHK
- Menteri LH Hanif Faisol Terjun Langsung Bersihkan Sampah di Kali Cipinang
- Prabowo Subianto Pecah KLHK jadi 2 Kementerian Berbeda
- Ini Deretan Keberhasilan yang Dicapai KLHK Selama 10 Tahun Dipimpin Menteri Siti Nurbaya