Bisnis Lendir Eks Dolly Masih Beraksi, Puluhan PSK Tertangkap
"Masih kucing-kucingan. Tapi, sampai kapan?" kata mantan camat Rungkut itu.
Irvan lantas menceritakan penutupan eks lokalisasi Dolly pada 18 Juni 2014.
Kala itu, dia menerima sejumlah ancaman teror. Misalnya, mobil satpol PP bakal dibakar saat melintasi Dolly.
Ada pula kerbau yang diarak. Di kepala kerbau terdapat nama Risma dan di pantat kerbau ada nama Kadinsos Supomo.
"Jujur, sempat down. Tapi, semangat muncul lagi setelah Bu Risma bilang, Van, nek kowe gak wani mudun, kene tak nyeleh peralatanmu. Tak tutupe dewe Dolly (Van, kalau kamu tidak berani turun, aku pinjam peralatanmu. Aku tutup sendiri Dolly, Red)," tutur Irvan, menirukan ucapan Risma saat itu.
Keseriusan tersebut dianggap bisa menampik tudingan bahwa pemkot membiarkan prostitusi kembali muncul.
Langkah represif yang diambil tak bisa menuntaskan masalah hingga ke akar rumput.
"Makanya, pelan-pelan kami lakukan pemberdayaan," katanya.
Sejumlah tempat lokalisasi di Surabaya memang sudah ditutup. Namun, praktik prostitusi belum sepenuhnya hilang.
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Cerita Risma soal Penutupan Dolly hingga Ungkap Silsilah Keluarganya
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- 5 Wanita Vietnam dan Tiongkok Jadi PSK, 1 Orang Muncikari
- 2 Rumah di Lokasi Prostitusi Payo Sigadung Dijadikan Tempat Esek-Esek