Bisnis Motor Masih Kencang
Senin, 05 Maret 2012 – 12:58 WIB
SURABAYA - Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi masih ditanggapi positip oleh pebisnis sepeda motor. Dengan catatan, terdongkraknya harga bensin tidak lebih dari Rp 2.000. Sepanjang 2011, penguasaan pasar Honda mencapai 62,1 persen. Total pasar Jatim sendiri pada tahun lalu membukukan 1,039 juta. Jumlah itu turun 14,9 persen banding 2010 yang tercatat penjualan sampai 1,22 juta. 2012, Suwito memproyeksikan pasar Jatim masih konservatif. "Pertumbuhannya berkisar 10 persen. Honda mencoba mempertahankan market share seperti tahun lalu," katanya.
Presdir PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM), diler utama Honda di Jatim dan Nusa Tenggara Timur, M Suwito mengatakan kenaikan itu masih wajar diterima konsumen. Jadi, tidak bakal mempengaruhi penjualan motor Honda di Jatim. "Kalau naik, pasar hanya shock sebentar. Paling lama dua bulan, setelah itu normal," ujarnya.
Baca Juga:
Pasar shock, jelasnya, terjadi penurunan sekitar 10 sampai 15 persen banding bulan-bulan sebelumnya. Selanjutnya, pasar akan beradaptasi. Alasannya, selama kualitas transportasi publik tanah air masih buruk. Kendaraan pribadi menjadi pilihan utama, karena lebih efesien. "Khususnya, motor yang terjangkau oleh semua orang," paparnya
Baca Juga: