Bisnis Narkoba Untuk Bayar Setoran di Lapas

Bisnis Narkoba Untuk Bayar Setoran di Lapas
Bisnis Narkoba Untuk Bayar Setoran di Lapas
Dengan kalimat yang terputus-putus dan beberapa kali berhenti bicara, Jenggot mengatakan, dirinya mendapatkan ponsel dan nomor kartu dari sesama napi. Dikatakannya, harga alat yang menghubungkan dirinya dengan bandar narkoba dan pembeli, harganya tidak jauh beda dengan harga diluar Lapas. Ia juga mengatakan sudah dua kali ganti ponsel, karena saat penggeledahan rutin petugas, ponsel yang disimpannya di tempat sampah terbuang bersama sampah.

Ia mengatakan, dirinya hanya operator, sebatas komunikasi. Tidak pernah bertemu dengan pemilik narkoba ataupun pembeli. Transaksi dilakukan melalui m-banking, dalam sebulan, dirinya mampu melakukan 100 transaksi. Setiap transaksi ia mendapatkan keuntungan Rp100 ribu. "Hanya sebatas operator, jadi ada yang pesan saya sampaikan ke orang yang punya, hanya itu. Tugas saya hanya itu kok. Semua paket (sabu) ditaruh di batu, supaya tidak ketahuan dan tidak kena angin," katanya.

Jengot membeberkan, dirinya tidak berhubungan langsung dengan eks Danalan Semarang dalam transaksi narkoba.  Hanya melalui perantara anggota intel Polda Jawa Tengah yang saat ini. "Saya sudah tidak berhubungan dengan komandan satu minggu sebelum ia ditangkap," katanya dan langsung dibantah petugas BNN. "Jangan bohong. Katakan jujur sesuai dengan kejadian," tegas penyidik.

"Dua sampai tiga hari sebelum komandan ditangkap saya berhubungan dengannya untuk transaksi (sabu)," beber Jenggot dengan raut wajah tegang dan suara putus-putus sambil berkeringat.

DERAP langkah dua orang yang sedang berjalan menaiki tangga dari lantai satu ke lantai dua  Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News