Bisnis Pejantan Tangguh, Tarif Cukup Rp 60 Ribu
“Namun saya berbeda saya membawa kambing pejantan milik saya untuk saya bawa ke kambing betina di rumah pemesan. Dan pembuahan secara alami yaitu kambing dibiarkan kawin sendiri,” ungkap pria 52 tahun tersebut.
Menurut dia, sistem pengawinan kambing secara langsung ini mempunyai kelebihan dibanding sistem suntik.
Pada sistem suntik sering terjadi kegagalan disebabkan sel sperma mati terlebih dahulu sebelum disuntikkan. Sebab disimpan terlebih dulu di tabung dalam jangka waktu cukup lama.
Selain itu rahim kambing lebih kecil, sehingga jika petugas kurang ahli suntikan akan meleset dan tak terjadi pembuahan.
“Saya rata-rata sehari ada sekitar enam kambing yang minta untuk dikawinkan. Saya tinggal bawa kambing-kambing saya menggunakan pikap ke rumah pemesan,” ujar suami Siti Fatimah tersebut.
Saat ini dia mengaku memiliki 13 ekor kambing pejantan. Kambing-kambing tersebut ada yang Peranakan Etawa (PE), kambing hitam putih, dan kambing Jawa merah.
Pemilik tinggal memilih jenis kambing mana yang diinginkan dengan memesan melalui pesan singkat atau telepon.
Sedangkan, harga pengawinan per ekor kambing Rp 50 ribu – Rp 60 ribu tergantung bibit kambing yang diminta.
Bisnis pejantan tangguh hasilnya lumayan, rata-rata layani enam orderan per hari.
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408