Bisnis Pengiriman Uang Ke Indonesia Kesulitan Karena Susahnya Membuka Akun Bank
"Ini sangat menyulitkan bagi nasabah kami."
Selain masalah dengan nasabah, Ariawan juga mengatakan tingkat kepercayaan dari nasabah bisa menurun.
"Secara reputasi juga muncul di benak pelanggan, 'kenapa sih Kangaroo Service ditutup? Jangan-jangan illegal' disini kami selalu berikan penjelasan jika kami berizin di Australia maupun di Indonesia," jelasnya.
Ariawan mengatakan selalu ada ancaman jika bisnis mereka akan ditutup sewaktu-waktu.
"Kami tidak tahu kapan kami tiba-tiba akan stop beroperasi. Saat ini kami tidak memiliki akun bank atas nama kami, tetapi menggunakan rekening dari salah satu Asosiasi Jasa Pengiriman Uang (RNP) di Australia."
"Ini menjadi biaya tambahan yang harus kami emban untuk menyelenggarakan bisnis transfer dana," kata Ariawan.
Photo: Wiraswastawan Mohamed Ibrahim sudah menjadi nasabah Commonwealth Bank sejak tahun 1982 namun akunnya ditutup karena dia mengirim uang ke Somalia. (ABC News: Michael Barnett)
Banyak berdampak bagi pengiriman ke Afrika
Hampir 50 persen warga di Australia dilahirkan di luar negeri atau memiliki setidaknya satu dari orang tua yang lahir di luar di Australia.
Nilai kiriman uang dari warga Australia ke seluruh dunia untuk membantu keluarga di negara asal mereka mencapai lebih dari Rp 10 triliun setiap tahunnya
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pasutri Pekanbaru Kehilangan Uang Rp 3,2 Miliar di Bank
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- LPS Dorong Masyarakat Disiplin Menabung untuk Kemerdekaan Finansial
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- SuperApp BYOND by BSI, Hadirkan 130 Fitur Layanan yang Aman Diakses