Bisnis Pengiriman Uang Ke Indonesia Kesulitan Karena Susahnya Membuka Akun Bank

"Ini sangat menyulitkan bagi nasabah kami."
Selain masalah dengan nasabah, Ariawan juga mengatakan tingkat kepercayaan dari nasabah bisa menurun.
"Secara reputasi juga muncul di benak pelanggan, 'kenapa sih Kangaroo Service ditutup? Jangan-jangan illegal' disini kami selalu berikan penjelasan jika kami berizin di Australia maupun di Indonesia," jelasnya.
Ariawan mengatakan selalu ada ancaman jika bisnis mereka akan ditutup sewaktu-waktu.
"Kami tidak tahu kapan kami tiba-tiba akan stop beroperasi. Saat ini kami tidak memiliki akun bank atas nama kami, tetapi menggunakan rekening dari salah satu Asosiasi Jasa Pengiriman Uang (RNP) di Australia."
"Ini menjadi biaya tambahan yang harus kami emban untuk menyelenggarakan bisnis transfer dana," kata Ariawan.

Banyak berdampak bagi pengiriman ke Afrika
Hampir 50 persen warga di Australia dilahirkan di luar negeri atau memiliki setidaknya satu dari orang tua yang lahir di luar di Australia.
Nilai kiriman uang dari warga Australia ke seluruh dunia untuk membantu keluarga di negara asal mereka mencapai lebih dari Rp 10 triliun setiap tahunnya
- Pengamat Minta Masyarakat Tak Berspekulasi Soal Gangguan Sistem Layanan Bank DKI
- Jadi Bank Paling Terdepan, BTN Raih MSCI ESG Ratings AA
- Pilih Mana Celengan atau Rekening Bank untuk Merencanakan Keuangan
- Gen Z Didorong Melek Finansial melalui Edukasi dan Inovasi Digital
- Gandeng Schroders & Fullerton, BNI Luncurkan Layanan Wealth Management di Singapura
- Survei Ipsos Ungkap Bank Digital Paling Populer di Kalangan Anak Muda