Bisnis Pengiriman Uang Ke Indonesia Kesulitan Karena Susahnya Membuka Akun Bank
"[AUSTRAC] mengatakan "kamu tidak melakukan kesalahan, kamu punya lisensi, kamu bisa mengumpulkan dana," kata Ibrahim.
"Tetapi bank menolak bekerjasama dengan kami, dan AUSTRAC tidak bisa memaksa bank untuk membuka akun untuk kami, sehingga terserah kepada kami untuk mengambil langkah lainnya."
AUSTRAC adalah lembaga seperti PPATK di Indonesia yaitu pusat pelaporan dan transaksi keuangan di Australia.
'Situasi hidup dan mati'
Meski sudah terdaftar di AUSTRAC dan sudah mengikuti aturan dengan mengecek latar belakang pengirim uang untuk mengurangi kemungkinan uang akan digunakan membiayai terorisme dan pencucian, Abdi Adam, direktur jasa pengiriman uang Bakaal Worldwide tidak bisa membuka akun bank selama empat tahun terakhir.
Photo: Director jasa pengiriman uang Bakaal Worldwide Abdi Adam di depan kantornya di Footscray. (ABC News: Michael Barnett)
"Kalau orang-orang tidak mendapat kiriman uang, mereka akan mati. Ini menunjukkan betapa pentingnya uang itu," katanya.
"Ini seperti situasi hidup dan mati."
Tanpa adanya akun bank, Abdi harus memegang uang tunai dalam jumlah jutaan dolar setiap bulannya.
Nilai kiriman uang dari warga Australia ke seluruh dunia untuk membantu keluarga di negara asal mereka mencapai lebih dari Rp 10 triliun setiap tahunnya
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pasutri Pekanbaru Kehilangan Uang Rp 3,2 Miliar di Bank
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- LPS Dorong Masyarakat Disiplin Menabung untuk Kemerdekaan Finansial
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- SuperApp BYOND by BSI, Hadirkan 130 Fitur Layanan yang Aman Diakses