Bisnis Pengiriman Uang Ke Indonesia Kesulitan Karena Susahnya Membuka Akun Bank

"[AUSTRAC] mengatakan "kamu tidak melakukan kesalahan, kamu punya lisensi, kamu bisa mengumpulkan dana," kata Ibrahim.
"Tetapi bank menolak bekerjasama dengan kami, dan AUSTRAC tidak bisa memaksa bank untuk membuka akun untuk kami, sehingga terserah kepada kami untuk mengambil langkah lainnya."
AUSTRAC adalah lembaga seperti PPATK di Indonesia yaitu pusat pelaporan dan transaksi keuangan di Australia.
'Situasi hidup dan mati'
Meski sudah terdaftar di AUSTRAC dan sudah mengikuti aturan dengan mengecek latar belakang pengirim uang untuk mengurangi kemungkinan uang akan digunakan membiayai terorisme dan pencucian, Abdi Adam, direktur jasa pengiriman uang Bakaal Worldwide tidak bisa membuka akun bank selama empat tahun terakhir.

"Kalau orang-orang tidak mendapat kiriman uang, mereka akan mati. Ini menunjukkan betapa pentingnya uang itu," katanya.
"Ini seperti situasi hidup dan mati."
Tanpa adanya akun bank, Abdi harus memegang uang tunai dalam jumlah jutaan dolar setiap bulannya.
Nilai kiriman uang dari warga Australia ke seluruh dunia untuk membantu keluarga di negara asal mereka mencapai lebih dari Rp 10 triliun setiap tahunnya
- Pengamat Minta Masyarakat Tak Berspekulasi Soal Gangguan Sistem Layanan Bank DKI
- Jadi Bank Paling Terdepan, BTN Raih MSCI ESG Ratings AA
- Pilih Mana Celengan atau Rekening Bank untuk Merencanakan Keuangan
- Gen Z Didorong Melek Finansial melalui Edukasi dan Inovasi Digital
- Gandeng Schroders & Fullerton, BNI Luncurkan Layanan Wealth Management di Singapura
- Survei Ipsos Ungkap Bank Digital Paling Populer di Kalangan Anak Muda