Bisnis Pernikahan di Australia 'Hidup Lagi' Setelah Terhenti Tiga Tahun Karena COVID
Pelaku bisnis acara pernikahan di Australia mengatakan banyak pasangan kini sudah mulai merencanakan pesta besar dan mengundang banyak orang ke pernikahan mereka setelah kekhawatiran terhadap COVID mereda.
Semasa pandemi, jumlah pernikahan di Australia berkurang sebanyak belasan ribu, sehingga menyebabkan bisnis pernikahan kehilangan pendapatan senilai jutaan dolar.
Salah satu pengurus pesta pernikahan di Sunshine Coast, Queensland, Kristy Aitken mengatakan awal tahun 2023 ini membawa harapan baru, dengan banyaknya permintaan yang diharapkan bisa membangkitkan kembali industri.
"Tahun 2023 ini akan menjadi tahun yang bagus bagi kami," kata Kristy.
"Konsensusnya, setelah berbicara dengan berbagai pemasok dan juga tempat pernikahan, banyak yang sudah dipesan, bahkan sampai tahun 2024."
Pada 2020, jumlah pernikahan di Australia turun ke angka 79 ribu, sementara pada 2021 angkanya adalah 89 ribu.
Sebelum COVID di tahun 2019, tercatat adanya 113 ribu pesta pernikahan di Australia.
Kristy mengatakan pebisnis pernikahan banyak yang terpaksa hidup pas-pasan selama masa COVID, dengan beberapa rencana pernikahan tertunda sampai lima kali.
Pelaku bisnis acara pernikahan di Australia mengatakan banyak pasangan kini sudah mulai merencanakan pesta besar dan mengundang banyak orang ke pernikahan mereka setelah kekhawatiran terhadap COVID mereda
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Bagi Para Calon Pengantin, Ayo Merapat ke Bridestory Fair 2024 di PIM 3
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar