Bisnis Pernikahan di Australia 'Hidup Lagi' Setelah Terhenti Tiga Tahun Karena COVID

"Pernah kejadian pasangan memutuskan tidak mau menentukan tanggal pernikahan mereka namun mereka tetap memesan tempat dulu," katanya.
"Tahun-tahun itu adalah tahun kerugian."
Sempat menunda
Samara O'Neill dan Sebastien Clerc bertunangan di tahun 2020 namun sempat ragu membuat rencana pernikahan di masa-masa puncak COVID.
"Rasanya sangat menyedihkan melihat teman-teman terkena virus dan pembatasan yang dilakukan menyebabkan beberapa anggota dekat tidak akan bisa hadir kalau kami menikah saat itu," kata Samara.
"Kami tidak ingin mengalami kesedihan dan stres di hari itu, jadi kami menunda."
Pasangan tersebut merupakan satu dari ratusan orang yang menghadiri Festival Pernikahan Sunshine Coast akhir pekan lalu dan sekarang merasa yakin untuk menentukan tanggal pernikahan mereka.
"Sekarang lebih mudah untuk menentukan dan merencanakan semuanya jauh-jauh di depan karena kita tidak mau dilanda kekhawatiran kemungkinan tempat pernikahan ditutup atau bahkan ada lockdown lagi," kata Sebastien.
Gemma Brown yang tinggal di ibu kota Queensland, Brisbane mengatakan COVID membuatnya bisa memahami prioritas apa yang harus dilakukannya sekarang.
Pelaku bisnis acara pernikahan di Australia mengatakan banyak pasangan kini sudah mulai merencanakan pesta besar dan mengundang banyak orang ke pernikahan mereka setelah kekhawatiran terhadap COVID mereda
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi