Bisnis Ponari Tak Terbendung

Praktik Dibuka Lagi, Sehari 5.000 Pasien

Bisnis Ponari Tak Terbendung
TETAP NEKAT: Jalan masuk menuju rumah Ponari dipenuh massa pengunjung yang mengantri pengobatan dari Ponari. Setelah sempat ditutup, praktik Dukun Cilik Ponari dibuka lagi. Foto: Donny/Radar Mojokerto/JPNN
JOMBANG - Keinginan warga untuk mendapatkan pengobatan ala dukun cilik Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh semakin tak terbendung. Bahkan sekarang tidak ada lagi yang bisa menghalangi panitia dan warga setempat untuk memaksa Ponari berpraktik lagi.

Rabu (18/2), tempat praktik itu kembali dibuka. Hanya saja, ada peraturan baru yang diberlakukan panitia yakni dengan membatasi pengunjung hingga 5.000 orang perhari. Tujuannya agar pengunjung yang datang lebih terorganisir.

Namun, hal ini tidak mengurangi ’’beban’’ Ponari, bocah kelas III SD ini dari kungkungan kebebasan. Karena ia masih harus bekerja dari pagi hingga sore hari. ’’Iya, tempat itu buka. Saya sudah mendapatkan air dari Ponari," ungkap Ny Sarofah, pengunjung asal Pare, Kediri.

Pembagian kupon pengobatan Ponari kini dijual di Balai Desa Balongsari. Sejak pagi, halaman balai desa sudah dipenuhi warga. Begitu ada panitia yang menjual kupon, hanya dalam waktu singkat, ribuan kupon itu sudah habis terjual.

Bahkan 5.000 lembar kupon untuk pengobatan hari Minggu pun telah ludes. Karena semakin diburu, harga kupon pun melonjak. Dari harga yang tertera sebesar Rp 2.000, pada praktiknya, kupon itu dijual seharga Rp 5.000 per lembar.

JOMBANG - Keinginan warga untuk mendapatkan pengobatan ala dukun cilik Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh semakin tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News