Bisnis Ponari Tak Terbendung
Praktik Dibuka Lagi, Sehari 5.000 Pasien
Kamis, 19 Februari 2009 – 06:26 WIB
Belum lagi, jika ditangan para calo, yang bisa seenaknya memainkan harga kupon sampai Rp 20 ribu. ’’Saya beli kupon seharga Rp 5 ribu. Bagi saya tidak masalah, asalkan saya dapat kupon itu," ungkap Hariyanto, warga Kesamben, Jombang.
Hanya, panitia dan warga tetap saja antipati terhadap wartawan. Di lokasi praktik, mereka benar-benar menjaga ketat pintu masuk dan keluar. Agar tidak ada wartawan yang menyelinap masuk dan mengambil gambar. Termasuk di lokasi penjualan kupon. Ketika ada beberapa wartawan yang menanyai narasumber terkait harga kupon, sejumlah panitia langsung menghardik wartawan sekaligus meminta si narasumber menjauh.
Karena situasi mengkhawatirkan, para wartawan pun memilih segera meninggalkan lokasi. Karena konsentrasi massa yang terlalu banyak dan tidak sebanding dengan penjagaan aparat. Kendati membuat pihak kepolisian waswas, nampaknya memang tidak mudah untuk ’’membebaskan" Ponari. Karena terlalu banyak orang yang memiliki kepentingan bisnis dibalik polah lugu si bocah.
Seperti yang telah ditegaskan oleh Kapolres Jombang AKBP Muhammat Khosim. Menurut Khosim, pihaknya beserta Muspida Jombang tidak bisa serta-merta melarang Ponari melakukan pengobatan. Gelombang massa pun terus berdatangan.
JOMBANG - Keinginan warga untuk mendapatkan pengobatan ala dukun cilik Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh semakin tak
BERITA TERKAIT
- Sebanyak 19,8 Ton Kopi Pagar Alam Sumsel Diekspor Perdana ke Malaysia
- CPNS 2024 Pemkab Bogor: 7.650 Pelamar Dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi
- Gelar Cooling System, Polres Rohul Maksimalkan Partisipasi Pemilih di Lapas Pasir Pengairan
- Ditinggal Sendirian, Bocah Tujuh Tahun Terjatuh dari Lantai 8 Apartemen
- Gempa Bandung, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
- Gempa M 5 Bandung: 700 Rumah Rusak, Korban Luka 82 Orang