Bisnis Ponari Tak Terbendung

Praktik Dibuka Lagi, Sehari 5.000 Pasien

Bisnis Ponari Tak Terbendung
TETAP NEKAT: Jalan masuk menuju rumah Ponari dipenuh massa pengunjung yang mengantri pengobatan dari Ponari. Setelah sempat ditutup, praktik Dukun Cilik Ponari dibuka lagi. Foto: Donny/Radar Mojokerto/JPNN
Belum lagi, jika ditangan para calo, yang bisa seenaknya memainkan harga kupon sampai Rp 20 ribu. ’’Saya beli kupon seharga Rp 5 ribu. Bagi saya tidak masalah, asalkan saya dapat kupon itu," ungkap Hariyanto, warga Kesamben, Jombang.

Hanya, panitia dan warga tetap saja antipati terhadap wartawan. Di lokasi praktik, mereka benar-benar menjaga ketat pintu masuk dan keluar. Agar tidak ada wartawan yang menyelinap masuk dan mengambil gambar. Termasuk di lokasi penjualan kupon. Ketika ada beberapa wartawan yang menanyai narasumber terkait harga kupon, sejumlah panitia langsung menghardik wartawan sekaligus meminta si narasumber menjauh.

Karena situasi mengkhawatirkan, para wartawan pun memilih segera meninggalkan lokasi. Karena konsentrasi massa yang terlalu banyak dan tidak sebanding dengan penjagaan aparat. Kendati membuat pihak kepolisian waswas, nampaknya memang tidak mudah untuk ’’membebaskan" Ponari. Karena terlalu banyak orang yang memiliki kepentingan bisnis dibalik polah lugu si bocah.

Seperti yang telah ditegaskan oleh Kapolres Jombang AKBP Muhammat Khosim. Menurut Khosim, pihaknya beserta Muspida Jombang tidak bisa serta-merta melarang Ponari melakukan pengobatan. Gelombang massa pun terus berdatangan.

JOMBANG - Keinginan warga untuk mendapatkan pengobatan ala dukun cilik Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh semakin tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News